Ada
apa dengan Corona di tahun 2021?
Banyak pihak yang
awalnya meyakini bahwa 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi setelah dihantam
pandemi COVID-19. Namun dengan maraknya kembali kasus
COVID 19 di Indonesia, pemulihan itu
sepertinya sulit tercapai. Kerumunan yang semakin meningkat, pusat
perbelanjaan yang ramai, dan tindakan mudik yang mengabaikan aturan sanitasi
dapat memicu lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi di negara tetangga.
Dengan munculnya klaster baru, peningkatan jumlah pasien di rumah sakit, dan
peningkatan kematian terkait Covid-19, masyarakat mulai melihat alarm.
Perkembangan jumlah infeksi dan kematian dapat dilihat dari grafik yang diberikan
pemerintah melalui peta sebaran di halaman Pokja Covid-19. Pada grafik
kombinasi yang ada, kurva merah muda adalah kasus kematian, dan kurva biru tua
adalah kasus baru.Pandemi virus corona di Indonesia masih gelombang pertama.
Gelombang ini naik turun, sehingga memiliki beberapa puncak. Minimnya pengujian
dan pelacakan menyebabkan gelombang virus corona berkepanjangan. Laju penularan ini belum menunjukkan
keberhasilan himbauan pemerintah pada masyarakat untuk tetap di rumah baik
dalam beraktifitas maupun dalam beribadah. Munculnya beberapa cluster baru
penularan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang beraktifitas di luar
rumah. Kebijakan pemerintah yang sering kali berubah turut menambah peluang
pada masyarakt untuk tetap beraktifitas di luar rumah sebagaimana biasanya. Hal
ini ditandai dengan jalananpun tetap ramai seperti tidak ada kondisi yang
mengkhawatirkan karena corona. Jika kesadaran masyarakat belum juga membaik,
maka penurunan grafik penderita covid-19 ini akan sangat lama dicapai.
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
berbasis Mikro ( PPKM) dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19. Pembatasan
sosial mikro merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kasus di
tingkat masyarakat. Pembatasan lingkungan, terutama di kawasan pemukiman, juga
mudah dilakukan. Petugas hanya perlu memantau akses masyarakat dan mengisolasi
mereka yang pernah terpapar virus yang tidak menunjukkan gejala. Tujuan
penghentian kegiatan malam hari adalah kafe, kedai kopi, dan restoran yang
menyebabkan tempat ramai. Tempat-tempat ini harus ditutup sebelum pukul 21.00.
Ketika buka di luar jam yang dibatasi, perusahaan hanya dapat menyediakan
layanan untuk setengah dari wisatawan. Ya Indonesia kembali kepada lockdown
agar mengurangi terjadinya peningkatan Covid 19 yang lebih lagi.
Adapun cara dari diri sendiri untuk mencegah lebih
tinggi tingkar corona di Indonesia :
1. Apabila tidak begitu perlu, jangan keluar rumah.
2. Ketahuilah potensi sumber penyebaran dari orang
yang suka bepergian ke luar rumah.
3. Apabila ada gejala, segera pakai masker, meski
berada di dalam rumah.
4. Kurangi kegiatan-kegiatan sosial Anda di tengah
masyarakat.
5. Jangan piknik atau berjalan-jalan di tempat yang
ramai.
6. Tetap terapkan dan disiplin protokol kesehatan
saat menerima kunjungan tamu ke rumah.
7. Tetap terapkan dan disiplin protokol kesehatan di
manapun Anda berada.
Selain langkah tersebut, mari tetap jaga kesehatan
serta mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Dengan hal yang menurut semua orang kecil ini, namun
dapat membantu dalam mencegah sekalipun mengobati Indonesia dari virus Covid 19
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar