Sabtu, 26 Juni 2021

Ada apa dengan Corona di tahun 2021?

 


Ada apa dengan Corona di tahun 2021?

Banyak pihak yang awalnya meyakini bahwa 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi setelah dihantam pandemi COVID-19. Namun dengan maraknya kembali kasus COVID 19 di Indonesia, pemulihan itu sepertinya sulit tercapai. Kerumunan yang semakin meningkat, pusat perbelanjaan yang ramai, dan tindakan mudik yang mengabaikan aturan sanitasi dapat memicu lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi di negara tetangga. Dengan munculnya klaster baru, peningkatan jumlah pasien di rumah sakit, dan peningkatan kematian terkait Covid-19, masyarakat mulai melihat alarm. Perkembangan jumlah infeksi dan kematian dapat dilihat dari grafik yang diberikan pemerintah melalui peta sebaran di halaman Pokja Covid-19. Pada grafik kombinasi yang ada, kurva merah muda adalah kasus kematian, dan kurva biru tua adalah kasus baru.Pandemi virus corona di Indonesia masih gelombang pertama. Gelombang ini naik turun, sehingga memiliki beberapa puncak. Minimnya pengujian dan pelacakan menyebabkan gelombang virus corona berkepanjangan.  Laju penularan ini belum menunjukkan keberhasilan himbauan pemerintah pada masyarakat untuk tetap di rumah baik dalam beraktifitas maupun dalam beribadah. Munculnya beberapa cluster baru penularan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang beraktifitas di luar rumah. Kebijakan pemerintah yang sering kali berubah turut menambah peluang pada masyarakt untuk tetap beraktifitas di luar rumah sebagaimana biasanya. Hal ini ditandai dengan jalananpun tetap ramai seperti tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan karena corona. Jika kesadaran masyarakat belum juga membaik, maka penurunan grafik penderita covid-19 ini akan sangat lama dicapai.

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro ( PPKM) dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19. Pembatasan sosial mikro merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kasus di tingkat masyarakat. Pembatasan lingkungan, terutama di kawasan pemukiman, juga mudah dilakukan. Petugas hanya perlu memantau akses masyarakat dan mengisolasi mereka yang pernah terpapar virus yang tidak menunjukkan gejala. Tujuan penghentian kegiatan malam hari adalah kafe, kedai kopi, dan restoran yang menyebabkan tempat ramai. Tempat-tempat ini harus ditutup sebelum pukul 21.00. Ketika buka di luar jam yang dibatasi, perusahaan hanya dapat menyediakan layanan untuk setengah dari wisatawan. Ya Indonesia kembali kepada lockdown agar mengurangi terjadinya peningkatan Covid 19 yang lebih lagi.

Adapun cara dari diri sendiri untuk mencegah lebih tinggi tingkar corona di Indonesia :

1. Apabila tidak begitu perlu, jangan keluar rumah.

2. Ketahuilah potensi sumber penyebaran dari orang yang suka bepergian ke luar rumah.

3. Apabila ada gejala, segera pakai masker, meski berada di dalam rumah.

4. Kurangi kegiatan-kegiatan sosial Anda di tengah masyarakat.

5. Jangan piknik atau berjalan-jalan di tempat yang ramai.

6. Tetap terapkan dan disiplin protokol kesehatan saat menerima kunjungan tamu ke rumah.

7. Tetap terapkan dan disiplin protokol kesehatan di manapun Anda berada.

Selain langkah tersebut, mari tetap jaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

Dengan hal yang menurut semua orang kecil ini, namun dapat membantu dalam mencegah sekalipun mengobati Indonesia dari virus Covid 19 ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Digital Enterpreneurship

  Digital Enterpreneurship Perusahaan makanan memerlukan teknolgi yang signifikan karena produk mudah rusak dan kita memerlukan suhu yang d...